Wilayah Palmerah
Kecamatan Administrasi Palmerah
Palmerah merupakan salah satu kecamatan yang berada di Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Luas daerah Palmerah yakni 755 Ha. Pada tahun 2004 menurut data statistik, 755 Ha wilayah tersebut terbagi ke dalam 495,82 Ha berupa perumahan, 1,23 ha luas kawasan industri, 93,79 Ha daerah perkantoran, 12,63 Ha merupakan wilayah taman, 7,06 Ha luas wilayah pertanian, 24,15 Ha luas wilayah lahan tidur, dan sebesar 120,32 Ha wilayah lainnya.
Kecamatan Palmerah terdiri dari 6 kelurahan yang terdiri dari 61 RW, 714 RT, 48.776 Kepala Keluarga, 193.787 jiwa dan dengan kepadatan penduduk sebesar 25.667 jiwa/km2, 6 kelurahan tersebut yaitu:
-
Kelurahan Slipi
-
Kelurahan Kota Bambu Utara
-
Kelurahan Kota Bambu Selatan
-
Kelurahan Jatipulo
-
Kelurahan Palmerah
-
Kelurahan Kemanggisan
Nama dari daerah Palmerah dikenal masyarakat dengan pasar tradisionalnya. Pasar tradisional tersebut merupakan tempat berdagang sayur dan buah-buahan juga ada beberapa diantaranya merupakan pasar swalayan.
Daerah Palmerah juga dikenal oleh masyarakat sebagai tempat dari pusat perkantoran seperti Kelompok Kompas Gramedia, yaitu suatu kantor yang bertugas untuk menerbitkan surat kabar, majalah, serta buku-buku lainnya.
Fasilitas transportasi yang terkenal di daerah ini adalah stasiun kereta api Palmerah. Peluang untuk berbisnis di daerah Palmerah sangat baik, dikarenakan lokasinya strategis, seperti dekat dengan Komplek Olahraga Senayan yang sering didatangi masyarakat dan dekat dengan Gedung MPR juga DPR.
Menurut Zaenuddin HM, pada bukunya Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe, nama Palmerah sendiri berasal dari kata Pal yang artinya batas atau patok, dan batas tersebut berwarna merah. Patok berwarna merah itu pada masa lalu dijadikan sebagai batas wilayah kota Batavia (sekarang Jakarta) ke arah Bogor. Pada masa Belanda dahulu, ketika gubernur Belanda hendak ke Istana Bogor, Gubernur pasti melewati jalur berpatok merah tersebut. Rombongan gubernur Belanda biasanya menaiki kereta kuda menuju Bogor dan mengistirahatkan kuda-kudanya di lokasi yang tidak jauh dari patok merah, yang dinamakan Pos Pengumben.
Sesuai dengan bergulirnya waktu, patok merah tersebut menjadi penanda kawasan Palmerah akhirnya masyarakat mengenal daerah tersebut sebagai daerah Palmerah. Saat ini patok merah tersebutsudah tidak ada lagi, digantikan dengan patok berwarna hitam-putih-kuning, di pinggir jalan raya sepanjang daerah Palmerah, terutama daerah-daerah dekat rel stasiun kereta api.
Kecamatan Palmerah memiliki jumlah 6 nomor kode pos yang sudah terdaftar resmi dank ode pos tersebut sangat berguna untuk pencarian dan keakuratan lokasi terlebih lagi di daerah Jakarta Barat ini semakin bergeliatnya dunia bisnis online yang memerlukan pengiriman sehingga kode pos dirasa cukup penting dalam menentukan letak wilayah secara tepat.